Sabtu, 11 April 2020

Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem



















Pengertian Analisa


Analisa adalah suatu usaha untuk mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk di kaji lebih lanjut
Kata Analisa di gunakan dalam berbagai bidang. Baik dalam bidang ilmu bahasa, ilmu sosial maupun ilmu alam (sains), dan lain lain. Dalam ilmu bahasa atau linguistik analisa di definisikan sebagai suatu kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.

 

Perancangan Sistem


Perancangan sistem adalah sebagian gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Untuk mencapai tujuan pada analisa sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:

·         Perencanaan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.
·         Rancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perancangan sistem yang dilanjutkan pada analisa sistem.
·         Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi.

 

Langkah dalam Analisa Sistem


Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis system ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1.      Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
– Mengindentifikasikan penyebab masalah
– Mengidentifikasikan titik keputusan
– Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2.      Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
– Menentukan jenis penelitian
– Merencanakan jadual penelitian
– Mengatur jadwal wawancara
– Mengatur jadwal observasi
– Mengatur jadwal pengambilan sampel
– Membuat penugasan penelitian
– Membuat agenda wawancara
– Mengumpulkan hasil penelitian
3.      Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
– Menganalisis kelemahan Sistem
– Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4.      Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan :
– Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
– Mengenai yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai
   menurut manajemen.
– Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
– Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .

 

Analisis dan Perancangan Sistem


Sistem Analisis di defenisikan sebagai bagaimana memahami dan menspefikasi dengan detail apa yg harus di lakukan oleh sistem. Sementara sistem desain di artikan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi di implementasikan. demikian Dengan analisis dan desain sistem informasi (ANSI) bisa di defenisikan sebagai : proses organisasional kompleks di mana sistem informasi berbasis komputer di implementasikan.

Sistem analisis adalah profesi yg menantang karena menggabungkan banyak keahlian seperti keahlian analisis,teknis,interpersonal,dan manajerial.Hal ini bisa di lihat dari tanggung jawab seorang analis berdasarkan pendekatan ANSI yg meliputi:

·         Bagaimana membangun sistem informasi
·         Bagaimana menganalisis kebutuhan diri sistem informasi
·         Bagaimana membuat sistem informasi berbasis komputer
·         Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui sistem informasi

 

Strategi untuk Menganalisis Sistem


Terdapat beberapa strategi atau teknik untuk melakukan analisis sistem:

·         Analisis terstruktur Modern (Structured Analysis)
·         Perekayasaan Informasi (In Engineering)
·         Pembuatan Prototipe (Prototyping)
·         Pengembangan aplikasi Bersama(Joint Application Development)
·         Perancangan Ulang Proses Bisnis(Business Process Redisign)
·         Analisis Berorientasi Obyek (Oriented Analysis)

 

Metedologi Pengembangan Sistem


Beberapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem ke dalam sejumlah urutan yg berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada proses-proses standar berikut:

·         Analisis
·         Desain
·         Implementasi
·         Pemeliharaan
Pada perkembangannya,proses-proses standar tadi di tuangkan dalam satu metode yg di kenal dengan nama Systems Development Lifle Cycle (SDLC) yg merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yg menandai kemajuan usaha analisis dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

1.      Identifikasi dan seleksi proyek
2.      Inisiasi dan perencangan proyek
3.      Analisis
4.      Desain
5.      Desain Logical
6.      Desain fisical
7.      Implementasi
8.      Pemeliharaan

 

Identifikasi dan Seleksi Proyek


Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yg di butuhkan oleh sistem : identifikasi,analisis,prioritas,dan susun ulang. Dalam tahapan ini ada beberapa hal yg harus di lakukan,di antaranya:

·         Mengidentifikasi proyek-proyek yg potensial
·         Melakukan klafikasi dan meranking proyek
·         Memilih proyek untuk di kembangkan

Inisiasi dan Perancanaan Proyek


Pada tahap ini di lakukan secara detail rencana kerja yg harus di kerjakan,durasi yg di perlukan masing-masing tahap,sumber daya manusia,perangkat lunak,perangkat keras,maupun finansial diestimasi. Biasanya hal-hal tadi di tuangkan dalam jadwal pelaksanaan proyek. pembikinan rencana ini bukan langka mudah karena untuk mengentimasi beban kerja dan durasi dari masing-masing tahap di butuhkan pengalaman yg cukup banyak. Kesalahan pada tahap ini akan mengakibatkan keuntungan yg di peroleh tidak maksimal, bahkan bisa rugi.

Tahapan Analisi


Tahapan analisis merupakan suatu tahapan di mana sistem yg sedang akan berjalan di pelajari dan sistem pengganti di usulkan. Dalam tahapan ini di deskripsikan sistem yg sedang berjalan,masalah dan kesempaatan di defenisikan, dan rekomendasi umum bagaimana memprbaiki, meningkatkan atau mengganti sistem yg sedang berjalan di ususlkan. target utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebetuhan bisnis,dan persyaratan proses dri sistem baru. Ada enam aktifitas utama dalam fase ini:

1.      Pengumpulan informasi
2.      Mendefenisiskan sistem requirement
3.      Memprioritaskan kebutuhan
4.      Menyususn dan mengevaluasi alternatif
5.      Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen

Tahapan Desain


Tahapan desain sistem dapat di bagi menjadi dua tahap,yaitu:

·         Desain Logis
·         Desain Fisik

Pada tahapan desain,ada beberapa aktifitas utama yg di lakukan yaitu:

1.      Merancaang dan mengintegrasikan
2.      Merancang arsitektur aplikasi
3.      Mendesain antar muka pengguna
4.      Mendesain sistem antar muka
5.      Mendesain dan mengintegrasikan database
6.      Membuat prototype untuk detail dari desain
7.      Mendesain mengintregasikan kendali sistem

 

Implementasi dan Pemeliharaan Implementasi


Pada tahapn kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yg perlu di lakukan yaitu:

·         Testing
·         Instalasi

Output dari tahapan ini adalah: source code yg error free, produser pelatihan,dan buku panduan.

 

Pemeliharaan


Pembaharuan yg di lakukan tingkatannya bisa sangat variatif,mulai dari perbaiki program yg crash hingga berfungsi kembali sampai pada penambahan modul-modul program yg baru sebagai jawaban atas perubahan kebutuhan pengguna.

 

Kelemahan dari SDLC Tradisional


Ada beberapa kelemahan sebagai akibat dari langkah-langkah sekuensial ini,di antaranya:

1.      Terlalu boros,baik dari segi biaya maupun waktu,saat terjadi perubahan saat sistem sudah di kembangkan. masalah ini di sebabkan perubahan pada satu tahap akan berakibat akan berakibat pada tahap berikutnya.
2.      SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yg mensyaratkan mengikuti semua langka yg ada.

 

Metode Pengembangan Evolusioner


Ada beberapa kelebihan metode evolusioner jika di bandingkan dengan SDLC. Metode evolusioner lebih ringkas dari ikatan SDLC dalam menghasilakan sistem yg memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggang. Keuntungan sementara penggun mendapat pemahaman yg lebuh baik dari masalah mereka,sistem perangkat lunak dapat mereflesikan. Adapun kelemahan dari sistem ini antara lain,kurangnya visibilitas proses.

 

Model Pemakaian Ulang (RE-Usable)


Model Pengembangan Berorientasi Pemakaian Ulang (RE-Usable). Ada empat fase utama dalam pengembangan re- usable:

1.      Analisis komponen. komponen-komponen untuk implementasi spesifikasi tersebut akan di cari.
2.       Modifikasi persyaratan. Persyaratan di analisis menggunakan informasi tentang komponen yg di dapat,kemudian di modifikasi untuk mereflesikan komponen yg ada.
3.      Perancangan sistem dengan pemakaian ulang.

 

Prototyping


Prototyping adalah proses iteratif dalam pengembngan sistem di mana kebutuhan di ubah ke dalam sistem yg bekerja (working sistem) yg secara terus menerus di perbaiki melalui kerja sama antara pengguna dan analis. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD). RAD memiliki beberapa kelemahan dan keuntungan.

 

Obeject Analysis and Design (OOAD)


Obeject Orented Analysis and Design (OOAD) adalah Pendekatan yg terahir adalah pendekatan berbasis objek. Seiring dengan kemajuan tren pemograman berbasis objek maka analisis dan desain sistem juga bisa menggunakan konsep objek. Pendekatan baru untuk sistem ini sering di sebut sebagai pendekatan ketiga, setelah pendekatan yg berorentasi data dan berorentasi proes. OAD adalah metode pengembangan sistem yg lebih menekankan objek di bandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini, yaitu object dan object class.

 

Teknologi Pembangan Sistem


Pada desain sistem banyak di dukung oleh penggunaan perangkat lunak dan teknologi baru. Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki beberapa tujuan:

·         Meningkatkan produktifitas
·         Berkomunikasi lebih efektif dengan penggunanya
·         Mengintegrasikan suatu pekerjaan yg telah di laksanakan dari awal pengembangan sampai akhir.

Kesimpulan

Sistem yg benar di hasilkan dari pengembangan sistem dengan metode yg terstandardisasi. Salah satunya adalah system Development Life Cycle(SDLC). Langka-langka dalam SDLC terdiri dari analisis,desain,pengujian,dan pemeliharaan. SDLD mempunyai kelemahan,antara lain biaya dan waktu yg tinggi, dan memiliki metode yg tidak fleksibel karena keseluruhan langka harus di ikuti.

Beberapa pengembangan sistem di perkenalkan untuk mengatasi kelemahan pada metode SDLC. Masing-masing pendektan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode re-usable misalnya,sangat cocok untuk pengembangan sistem yg similar. Sementara prototypng sangat tepat untuk pengembangan sistem dengan durasi proyek yg sangat pendek. Kepada mengetahui beberapa pendekatan ini kita bisa memiliki metode yg paling tepat untuk mengembangkan sistem sesuai dengan situasi dan kondisi yg ada. Beberapa tool seperti CASE juga bisa di gunakan untuk memprermudah pengembangan sistem informasi yg kt lakukan.

Sumber : www.ayoksinau.com